Perempuan, sendu matamu
nestapa terperangkap di wajah
jiwa sekerat ikhlas
termenung sejak bermusim-musim lalu
seorang diri merapal harap
samudera pun karam dalam peluh
Sepi niscaya menikam
sedang, siang malam telah musnah
terkubur timbunan kenangan
Perempuan, sendu matamu
memeram tiada berhingga bayi merah dalam rahim
Perempuan, sendu matamu
sungguh sendu
Aslan