Aku mengasihani hujan
Dia melulu mengundang mendung menudungi lelangitan
Kemudian para pujangga cengeng memuisikannya dengan tangis
Seolah kehidupan hanyalah tentang kekasih yang telah pergi

Aku iba kepada pelangi
Dia mencuri satu persatu cerahku yang terurai
Sementara para pujangga dengan licik menuangkannya ke dalam cangkir kata-kata
Sebab mereka sadar dia akan habis dalam sekali teguk

Aku miris melihat bulan
Dia hanyalah sang dewi palsu yang hidup dari meminta-minta
Menodai lembaran sajak puja dan puji para penyair insomnia
Sepertinya mereka tak akan hidup sampai malam berakhir

Aku pendendam yang sedang merindu
Aku ingin menikmati ketersendirianku dalam sepi
Aku perindu yang sedang mendendam
Aku ingin hidup dengan caraku sendiri

“Sebab aku lah mentari, mustahil terbunuh!”

Big Stone, 01 Oktober 2012