Senyumku tak lagi berarti saat aku mendapati diriku asing bagimu

Tak sudikah kau memaafkan aku sayang?
Setelah laut dipenuhi dengan tetes-tetes air mataku yang tak pernah berhenti mengalir menyuarakan sesal?

Bagaimana lagi harus ku ucapkan pengakuan ini:
“Aku masih Mencintaimu”
Sekalipun gelap telah menjemputku
Aku Merindukanmu
Hingga bergelas-gelas kuundang menggantikan hadirmu saat kesendirian terasa menyiksa kalbuku
Ingin sekali aku mengusir sunyi yang kerap datang mengganggu dengan menawarkan indahnya cerita kita
tanpa seijin dariku

Aku marah!! ketika kutahu ternyata waktu tak bisa diputar kembali
padahal aku ingin mengulang semuanya sampai pada saat di mana aku sama sekali tak mengenalmu

Mungkin sebaiknya begitu

Mengapa kenangan diciptakan abadi..?

Kulepaskan seluruh hasrat menjauh darimu
Aku bukan siapa-siapa dalam bening tujuh puluh tujuh kali kata cintamu; mengalir menyejukkan relungku

atau..,
Ajari aku menghapus cerita yang berawal dari pertemuan mata mungil kita, ketika mencicipi dinginnya pagi itu