Percayakah Anda bahwa posisi tidur Anda dan pasangan menggambarkan bagaimana kehidupan pernikahan Anda? Kalau tak percaya, coba simak apa kata pakar bahasa tubuh tentang posisi pasangan menikah saat tidur. Pasangan yang bahagia biasanya punya kehidupan ranjang yang menyenangkan. Dan, kehidupan ranjang yang dimaksud di sini bukan cuma aktivitas seks, tapi juga aktivitas ranjang yang sesungguhnya, yaitu saat Anda berdua tidur.

“Pasangan menikah yang bahagia biasanya memiliki kedekatan satu sama lain. Dan, kedekatan tersebut bisa tergambar dengan jelas saat pasangan tersebut sedang tidur,” papar Jan Hargrave, pakar komunikasi nonverbal dan penulis buku Freeway of Love.

Allan Pease, pakar bahasa tubuh dalam Body Language, buku yang ia tulis bersama istrinya, Barbara Pease, juga menyatakan hal yang sama.

“Pasangan menikah yang harmonis biasanya melakukan sentuhan-sentuhan walau mereka sedang tidur sekalipun,” papar Allan. Tapi, itu bukan berarti Anda harus berpelukan erat sepanjang malam, karena sentuhan pada satu titik tubuh pun, misalnya bersentuhan tangan, juga termasuk.

Ingin tahu sentuhan macam apa yang Anda buat saat tidur dan apa yang digambarkan oleh sentuhan tersebut tentang pernikahan Anda?

1. Kaki Berkait: Anda berdua tidur dalam keadaan telentang atau saling memunggungi, dan salah satu dari Anda menumpangkan kaki pada kaki pasangan.

Kaki Berkait

Memang, tampaknya Anda berdua hanya bersentuhan di satu titik saja, yaitu kaki. “Tetapi posisi ini adalah salah satu posisi tidur yang paling baik. Posisi ini menunjukkan pasangan yang berhubungan satu sama lain secara sehat, tidak lebih, tidak kurang,” kata Hargrave. Sentuhan ringan pada kaki menunjukkan hubungan pertemanan yang baik. Pasangan yang bersentuhan satu sama lain pada bagian tubuh di bawah pinggang selama tidur juga memiliki keterikatan yang praktis.

“Bersentuhan kaki merupakan salah satu cara meiakukan kontak yang nyaman, karena kaki Anda berdua dapat bersentuhan sepanjang malam tanpa membuat bagian tubuh lain menjadi lelah,” kata Pease. Persentuhan kaki yang terjadi tanpa ada saling tumpang tindih juga menunjukkan hal yang sama. “Hanya saja, pada persentuhan kaki seperti itu menunjukkan perasaan percaya diri yang seimbang pada masing-masing pasangan. Pasangan seperti itu juga memiliki ikatan batin yang kuat,” kata Pease.

2. Posisi Berpelukan: Anda berdua tidur miring, menghadap ke arah yang sama dan salah satu memeluk pasangannya.

Posisi Berpelukan

Posisi ini adalah posisi tidur yang paling umum pada pasangan menikah. Penyebabnya, menurut Hargrave, adalah karena faktor kenyamanan, banyak orang yang dapat tidur lebih nyenyak jika tidak saling berhadapan dan merasakan napas orang lain. Tetapi, posisi klasik ini juga menunjukkan hal-hal selain kenyamanan. “Pertama, dengan banyaknya titik sentuhan, posisi ini memilliki ‘skor’ tertinggi dalam hal keintiman. Kedua, tidur dalam posisi fetal (seperti posisi janin saat dalam kandungan) menunjukkan Anda berdua memiliki kepekaan yang tinggi kepada masing-masing pihak dan dalam keadaan sinkron satu sama lainnya,” papar Hargrave.

Selain itu, yang juga penting adalah siapa memeluk siapa. Menurut Hargrave lagi, siapapun yang memeluk, entah itu suami atau istri, dialah yang melindungi sang pasangan dalam pernikahan tersebut, sedangkan orang yang dipeluk biasanya adalah pihak yang dilindungi. Walau begitu, ada pengecualian. “Pihak yang memeluk dengan kuat, dialah yang justru membutuhkan perlindungan dari orang yang dipeluk,” kata Hargrave. Jadi, kalau misalnya sang suami memeluk Anda dengan erat sepanjang malam, maka Anda lah sang kapten dalam pernikahan.

3. Posisi Terpencar: Anda berdua tidur pada masing-masing sisi tempat tidur, saling memunggungi.

Posisi Terpencar

Apakah ini ciri tidur pasangan bermasalah? Belum tentu. Posisi ini, walau tampak buruk di mata mereka yang mengidolakan jenis pernikahan romantis ala Hollywood, sebenarnya bisa dibilang normal. Kebanyakan pasangan mengucapkan selamat tidur kepada pasangannya, lalu kemudian memilih posisi tidur yang terasa nyaman bagi masing-masing (orang dewasa umumnya berubah posisi sekitar 40 sampai 70 kali saat tidur malam, sebagai refleks terhadap mimpi atau perasaan linu pada bagian tubuh tertentu).

“Tetapi, jika setiap malam Anda berdua langsung mencari posisi yang nyaman dan langsung tidur tanpa mengucapkan apapun, itu mengindikasikan masalah yang besar,” kata Suzanne Lopez, dalam bukunya Get Smart With Your Heart. Catatan lainnya, posisi ini bisa berubah sekali-sekali. Selain itu, pasangan yang biasanya mesra dan biasanya memilih pose tidur paling mesra, sekali waktu juga bisa memilih posisi ini karena suatu sebab. Misalnya, saat si istri sedang hamil, atau ketika sang suami mengalami cedera.

4. Bersentuhan Bokong: Anda berdua tidur miring, saling memunggungi, tetapi bersentuhan pada bagian bokong.

Bersentuhan Bokong

Posisi tidur seperti ini menurut Hargrave, menunjukkan independensi yang besar pada kedua pihak dalam pasangan. Walau persentuhan terjadi pada yang dekat dengan daerah kemaluan, posisi ini bukan menunjukkan gairah yang menyala-nyala pada pasangan tersebut. “Pasangan yang tidur dalam posisl ini mungkin memiliki rekening terpisah, terlalu mandiri dan memiliki dunianya sendiri-sendiri. Mereka merasa tak perlu bertanya kepada pasangannya jika mengambil keputusan besar, seperti misalnya membeli komputer atau mobil,” kata Hargrave.

Walau begitu, Hargrave mengatakan bahwa baik posisi tidur maupun kemandirian pasangan tipe ini tak bisa dibilang bermasalah. Meski ikatan mereka lebih longgar dibanding ikatan pasangan lain pada umumnya. Dan, mereka menyukai sifat hubungan seperti ini. “Walau hanya bersentuhan bokong, mereka masih melakukan kontak tubuh yang bisa dibilang intim. Kontak tubuh merupakan indikator bahwa kehidupan pasangan tersebut masih baik.”

5. Posisi Dominan: Sang suami berbaring telentang sementara Anda tidur miring menghadap ke arah suami atau dalam dekapannya. Atau, Anda berdua tidur telentang dalam posisi yang sama.

Posisi Dominan

“Tidur telentang dengan salah satu atau kedua tangan di belakang kepala biasanya merupakan posisi yang mengindikasikan dominasi,” kata Pease. Tetapi dominasi yang dimaksud di sini, bukan berarti suami Anda bersikap menjadi majikan bagi Anda. Mungkin saja sikap dominan tersebut merupakan fantasi atau bahkan sikap “sok jago” yang mungkin sama sekali tak berkaitan dengan rumah tangga Anda. Misalnya, seperti pada seorang pria yang merasa bahwa ia adalah satu-satunya pengemudi yang baik. Atau, sikap tersebut bisa juga merupakan bawaan dari sikapnya sehari-hari, seperti pada seorang pria yang memiliki karir yang baik di kantornya, misalnya.

Walau posisi “raja ranjang” seperti ini biasanya dilakukan pria, wanita kadang-kadang juga bisa berperan sebagi “ratu ranjang”. Jika ini yang terjadi, interpretasinya –menurut Hargrove– adalah wanita tersebut membutuhkan perhatian tetapi tak mendapatkan cukup perhatian yang ia butuhkan.

6. Pelukan Mesra: Anda berdua tidur berhadapan dan saling berpelukan.

Pelukan Mesra

Arti posisi ini, kemungkinan besar, adalah: saat membaca tulisan ini, anda berdua sedang dalam masa bulan madu. “Kami menyebut posisi ini sebagai pelukan pasangan pengantin baru, karena posisi tidur seperti ini amat umum dilakukan pada masa awal pernikahan. Anda berdua sedang saling tergila-gila, sehingga tak mau melepaskan kesempatan bersentuhan secara maksimal sedikit pun, bahkan saat tidur,” kata Hargrave.

Sayangnya posisi berpelukan semacam ini jarang terjadi pada pasangan menikah yang telah tidur bersama selama lebih dari sembilan bulan. Soalnya, posisi berpelukan sambil berhadapan wajah ini seringkali menghambat aliran darah ke tangan. “Biasanya, posisi tidur seperti ini juga akan berakhir setelah masing-masing pasangan kelihatan ‘belangnya’, seperti melakukan sesuatu, memiliki kebiasaan, atau menunjukkan sikap yang tak terlalu disukai pasangan,” ujar Pease. Namun jika Anda sudah menikah selama beberapa tahun dan masih tidur dalam posisi seperti ini, menurut Pease, artinya Cuma satu: Anda berdua adalah satu dari sedikit pasangan yang sangat romantis.

Pertanyaannya sekarang: posisi tidur mana yang sering Anda dan pasangan lakukan?