Hampir tiap hari kupandang kado kecilmu dulu saat ultah ke-13…
5 tahun silam
Memang sengaja kupasang tepat di atas nafasku
Kujadikan ia lampu,
Kuberikan ia nyawa,
Agar tak terganti oleh apa pun

Hafalkah kau, pagiku…
Saat mimpi belum diganti
Saat tawa belum terganti,
Saat semua belum berganti

Aku kangen tapi diam…
Aku mencoba melingkar lagi di kisi namamu
Aku hanya mengitari sosokmu yang buram
tak berbuat apa pun!

Ingin kumeracik sepotong sketsa gambarmu
atau pun terbang ke mimpimu
agar saat ini kau kan sudi tuk kutemani

Tapi tak apalah bila engkau sibuk
kan kumaklumi andai engkau tak terjaga
Biarlah…
Selagi kuyakin ada harum kertas suratmu
saat dulu waktu kita buat sejarah dini
aku akan terus meracikmu
sampai kulelah… hingga kutertidur
Aku ingin mengulang tarian surgawi itu, mentariku!!!

(Yogya, 19/01/99 – AFPD)