Antarnisti

Simple Mind, Simple Writing

Category

Poetry

Mutiaraku

kau mutiaraku, seperti seringai langit yang terik beringas mencari bening dalam gelap jiwa terlelap malam bukan tak syahdu pun bintang memendar tapi kau mutiaraku, seperti kosong mengoyak hampa hening dalam bening seringai beringas … kelaparan! kasihku hanya di sini beranjak… Continue Reading →

Perempuan, sendu matamu nestapa terperangkap di wajah jiwa sekerat ikhlas termenung sejak bermusim-musim lalu seorang diri merapal harap samudera pun karam dalam peluh Sepi niscaya menikam sedang, siang malam telah musnah terkubur timbunan kenangan Perempuan, sendu matamu memeram tiada berhingga… Continue Reading →

Pelangi Kita Sebatas Cakrawala

Kala ku bersetubuh dengan waktu, Hanya lelah Bersimbah rasa menelan bermega sukma Bahwa, Pelangi kita sebatas cakrawala Sedangkan aku terlanjur mencintai kebiruannya Seperti langit, Atap yang tiada terjamah Terlalu biru, Kebiruan yang menenggelamkan pandangku Membeku Membekuk Membentuk lekuk dibelahan rusuk… Continue Reading →

Sebuah Penantian

Kasih, Apakah semak terasa sesak untuk disibak dan onak makin membercak bila terinjak? Pun duri akan meradang nyeri bila menyentuh pori-pori? Bila begitu, Jalan pulang masih dekat terlihat Kasih, Telahkah gelombang membuat pasakmu gamang, hingga bahumu urung terkayuh? Mungkinkah badai… Continue Reading →

Sentir

Bapak tua berbadan renta Ringkih berjalan nestapa di dada Pacul berlumuran lumpur dipanggul di bahu Siapa keluarga dimana rumahnya ku tak tahu Hanya saja terbersit di benakku Bagaimana aku bila ku tua Si bapak tua renta sudah menerima nasibnya Sedangkan… Continue Reading →

Kuntum Mawar

Kuntum mawar tergeletak di koridor ini tepat sedetik setelah tetes malam melumuri waktu Namun adakah malam memeram harapan serupa kebun bagi mekarnya kuntum di hatimu atau, biarlah harapan kita layu bersama kuntum mawar tergeletak di koridor ini

Malam

Malam mendaki Kelip bintang melarut Orang malam mengutuk Malam bersorak Langit menyuram seram Orang malam meringkuk Malam itu… Saatnya orang malam Di sudut emper Semalam sepi Orang malam bermalam Sekarat di ambang Malam menguap Pagi bersendawa Orang malam murung Terbit… Continue Reading →

Saat Sepi dalam Lelap

Tak ada irama berisik Tak ada ketukan sepatu Tak ada detak jarum jam Tak ada lagu jangkerik Tak ada vokal para tokek Yang ada hanyalah Tarikan nafas Teratur Naik dan turun Yang ada hanyalah Tepukan gusar Lemah dan keras Yang… Continue Reading →

Kerinduan

Semuanya terasa sepi dan hening, biarpun aku merasa dunia ini tetap berputar. Kehampaan itu melihat ke dalam hatiku. Tanpa kusadari aku terasa kosong. Aku seperti dibohongi hidup karena kehidupan yang memisahkan hatiku dan hatinya. Kehidupan di atas dunia ini yang… Continue Reading →

© 2025 Antarnisti — Powered by WordPress

Theme by Anders NorenUp ↑