Merindumu selayaknya puasa; senyummu pada jumpa kita kelak adalah menu berbuka yang paling nikmat. #Antz
Hari ini tepat 4 tahun kepergian Bapak. Semoga beliau mendapat tempat yang layak di Sisi-Nya. Amin. #Antz
Teduhmu di balik peci putih, hanyalah sedikit alasan betapa rindu tetiba begitu menggebu di hari raya; Ayah. Tentang ibunda, saya merangkai kenangan sebagai potongan adegan kemenangan; ‘tika mencicipi opor ayam berbumbu kasih sayang, misalnya.
Ternyata, rindu itu mengikuti hukum tarik-menarik. Ketika kamu merindukan seseorang, niscaya dia juga tengah merindukanmu…
Di matamu masih tersimpan Selaksa peristiwa Benturan dan hempasan terpahat Di keningmu Kau nampak tua dan lelah Keringat mengucur deras Namun kau tetap tabah Meski nafasmu kadang terseng...
tau kah…. tau kah hari ku yang telah terangkai… tau kah…. tau kah hati ku yang lampau dan telah meredup… tau kah… tau kah betapa rumit ku pecahkan sosokmu… tau kah… tau kah kan selamanya lingkaran ini abadi… tau kah…… Continue Reading →
perempuan mengejar rembulan merangkum sajak sebait kelam, lalu perlahan menapak awan dicacinya angkasa raya sebab asa tak lagi kuasa redakan gemuruh di dada *) Big Stone, 26 April 2005 Kepada Seorang Perempuan
Kasih, Apakah semak terasa sesak untuk disibak dan onak makin membercak bila terinjak? Pun duri akan meradang nyeri bila menyentuh pori-pori? Bila begitu, Jalan pulang masih dekat terlihat Kasih, Telahkah gelombang membuat pasakmu gamang, hingga bahumu urung terkayuh? Mungkinkah badai… Continue Reading →
© 2025 Antarnisti — Powered by WordPress
Theme by Anders Noren — Up ↑