Antarnisti

Simple Mind, Simple Writing

Archive

Mengenalmu, berarti terhenyak Menjabat tanganmu, mengingatkan daku pada angin Lembut bertiup di kedalaman jiwa Untukmu saja, kata ini menjelma puisi, menjelma badik, tetap berkilat, menerangi juluran tahun tak berhingga takdir kasih kita

Kita hanya sebuah anak waktu, yang belajar memahami makna. Mencoba mengerti yang terlewati. Dan semua akan kembali pada waktu, berulang seperti saat pertama. Masih ingat aja sama Chaya Okie …. Aku tau ingatanmu memang top. Bukan begitu, Andari Fanda Putri… Continue Reading →

Adakah asa yang tersisa, ketika mimpi harus musnah di pagi hari? Haruskah berlari tanpa menoleh ke masa lalu? Haruskah melupakan jejak-jejak yang pernah tertinggal?

Pantai ini tak lagi berombak. Nyanyian camar telah lama berlalu, hilang tiada berjejak. Aku hanya menangisi sebuah kehampaan yang terhampar di sepanjang garis cakrawala… ah…

© 2024 Antarnisti — Powered by WordPress

Theme by Anders NorenUp ↑