Aku ingin mencintaimu dengan sederhana // dengan kata yang tak sempat diucapkan api kepada kayu // yang menjadikannya abu… // Aku ingin mencintaimu dengan sederhana // dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan // yang menjadikannya tiada… (Sapardi… Continue Reading →
seperti anak panah waktu melesat tak henti sejarah beku berlumut tertinggal jauh di belakang rasanya baru kemarin ketika mata saling menatap di balik barisan buku-buku… pertemuan kita yang pertama! rasanya seperti mimpi ketika kubelai lembut rambutmu biarkan kau tertidur pulas… Continue Reading →
Sekejap, pengap di dada, Terhirup asap merebak, Udara keruh bertuba, Seorang aku tercekat…
“hidup itu sebuah teka-teki” renung saya di muram senja itu menghirup habis secangkir kopi buatan kamu hingga ampas dia membuat saya tersedak saya hanya ingin menjalani dia tanpa janji, tidak lebih! saya akan menjalani dia seperti ringan langkah saya, saat… Continue Reading →
kau tanyakan cinta pagi itu ketika riuh anak sekolah bersiap-siap menyambut hari pertama di kelas baru ketika deru angkutan kota berlomba di lintasan yang kian sempit cinta: “apa yang dapat kau jawab?” pernah, waktu gerimis pertama di tahun itu tahun… Continue Reading →
hari itu, ketika dia melintasi gang depan rumahmu sambil menyengir kuda memamerkan baris-baris gigi kemuningnya kau hanya diam seperti takjub hari itu, ketika dia berteriak-teriak mengejar layangan putus di atas kepalamu yang sudah tergolek di bantal dan membuatmu merelakan tidur… Continue Reading →
Pejamkan sejenak kedua mata Panjatkan segenap doa Tulus… Untuk seorang di sana Atas hari indahnya di tahun ini Tiup lilin agar segala ingin terwujud Berharap tak ada lagi duka untuknya Tak pernah ada mendung di umur panjangnya Tak mengapa bila… Continue Reading →
tau kah…. tau kah hari ku yang telah terangkai… tau kah…. tau kah hati ku yang lampau dan telah meredup… tau kah… tau kah betapa rumit ku pecahkan sosokmu… tau kah… tau kah kan selamanya lingkaran ini abadi… tau kah…… Continue Reading →
Tiada puisi buatmu Sebab kutak mampu lagi berkata Ketika kupandang bening kejora itu Kau membuatku lupa… Hanya satu doaku kini Jadilah kau setegar sang pemimpin bangsa Persia Jadilah kau sang pemberani Menghantam karang yang menghadang jalanmu menuju cita Makassar, 031008,… Continue Reading →
© 2025 Antarnisti — Powered by WordPress
Theme by Anders Noren — Up ↑