Ada yang suka dalam cinta yang buta, ada yang luka dalam rindu yang cuka. ~ @fajar_arcana
Hujan tak datang-datang. Padahal aku sudah rindu caramu menarikku menari di bawah rintiknya. ~ @Zeventina
Seperti tungku tanpa api, aku merindumu dalam sendiri. Remuk aku ditikam-tikam sepi. ~ @semut_nungging
Dan bahkan istana lebah menunggu senyum kamu untuk menambah manis madunya. ~ @ajibayuprist
Sebab air mata meluruh pada batas antara rindu dan sepi dalam riuh. ~ @momo_DM
Jika aku lupa pernah merindukanmu, ingatkan lagi untuk kesekian kali, biar kunikmati lagi keperihan ini. ~ @Ken_abigail
Jika kehilangan meneteskan air mata, maka sepilah yang menetaskan kenangan. ~ @eiffelrieff
Ada Kekasih di ujung lembah biru dadaku. Matanya hening, kata-kata tepian beriringan. Aku jadi leluka lagi yang berderap dengan luh. ~ @kataputi
Aku harus pergi, sebentar saja, menikmati luka-luka yang kau toreh, di batas senja. ~ @yayabubbly
Lembayung menggantung syahdu, tenang membisik malam agar segera bersiap. Sementara, aku masih menunggu ragu cerita hujan. ~ @andivox
Aku merindukan senja dan dengkurmu yang ritmis, ketika tangan kecil ini memilah uban di kepalamu; Ayah. ~ @Antarnisti
——- “1.874 Puisi Pendek dari 443 Penyair Twitter!” ——-
ISBN: 978-602-225-716-5
Halaman : 206, BW : 206, Warna : 0
Harga: Rp. 43.200,00
Online order: http://www.leutikaprio.com/produk/11028/kumpulan_puisi/1307871/antologi_puisi__cinta/13075472/esih_yuliasari
4 April 2024 at 07:01
I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.