Senyumku tak lagi berarti saat aku mendapati diriku asing bagimu Tak sudikah kau memaafkan aku sayang? Setelah laut dipenuhi dengan tetes-tetes air mataku yang tak pernah berhenti mengalir menyuarakan sesal? Bagaimana lagi harus ku ucapkan pengakuan ini: “Aku masih Mencintaimu”… Continue Reading →
Tersenyumlah perempuanku Lepas sejenak candamu Biarkan meluap bagai embun Menetes bersama ribuan titik-titik bening Tengoklah daku seumpama malaikat kecilmu Peri bagi pedih dan dukamu yang pernah ada Teriaklah gadisku Pekakkan saja telingaku bila inginmu ceria Bagilah dukamu padaku selagi rasa… Continue Reading →
pagi hampir pasti tengah malam lenyap beberapa jam lalu, pagi hampir pasti, azan berkejaran di udara, pecah dari satu surau ke surau yang lain tapi percakapan kita tak juga berubah azan tak juga menjadi tasbih. Kawan, pagi hampir pasti, biarkan… Continue Reading →
© 2025 Antarnisti — Powered by WordPress
Theme by Anders Noren — Up ↑