Sejenak terpaku di pusaran badai
tenanglah, kau tak akan terhanyut
berpeganglah pada jiwa yang kokoh
teguh, memancang membelah ke langit

Merajah sejarah gemilang
yakin, kau ‘lah sang bintang
berpendar dalam gulita
seperti dian yang enggan padam

Malam belum lagi larut
pagi masih ‘kan menyambut
maka risau hanya lelucon
ocehan tolol para pembanyol

Berjalanlah, jangan lagi menoleh
punggungmu masih bermata
tapi hati ‘lah sang penuntun
yang kepadanya kau t’lah bersumpah

Jika badai kembali mengurung,
sembahkan raga, tabah dan bijak
ringankan langkah, tuluskan cita
tak pantas lagi isakmu membasah

Bergerak, terus bergerak
hingga asa tergapai
di mana peluh dan darah bersenyawa
di sanalah kau ‘kan tersenyum dalam keabadian

Big Stone, 25 Okt 2011