Ini adalah cerita tentang sebuah mimpi
ketika temaram pagi meraup butiran embun
aku, sendiri, menyongsong damai

menghitung dedaun berserakan
kuning dan rapuh

melabur debu di kelopak mata,
perih memerah

Ini adalah nyanyian sunyi sebuah cita-cita
mungkin tak ‘kan pernah terdengar olehmu
senandungku, bergema di tepian

detak jantung melambat
dengus napas memburu

masih kubergumam
mengeja huruf demi huruf namamu

Mimpi tak ‘kan usai (kuyakin)
seperti matahari yang tak padam
meski tersendiri dia di atas sana

Aku ‘kan menjumpaimu senja nanti
tuntaskan sejarah masa lalu
sebuah mimpi tentang mimpi kita

Percayalah…