“Banyak dari kita berjuang untuk menemukan kebahagiaan sejati. Kenapa begitu? Studi dalam psikologi menunjukkan bahwa alasannya adalah sebagian besar dari kita sangat buruk dalam memprediksi bagaimana kita akan bereaksi ketika dihadapkan dengan banyak pengalaman hidup terutama pada cobaan yang datang dalam hidup ini. Dalam pikiran kita, tidak dipungkiri kebahagiaan itu selalu berkaitan dengan materi seperti uang, sex, mobil bagus, rumah mewah, dll. Namun dalam kenyataannya, semua itu hanyalah suatu hal yang berkaitan dengan emosional kita bukan kebahagiaan batin kita.”

“Kondisi senantiasa bahagia dalam situasi apa pun, kondisi yang seperti inilah yang senantiasa dikejar oleh manusia. Manusia ingin hidup bahagia. Hidup tenang, tenteram, damai, dan sejahtera. Sebagian orang mengejar kebahagiaan dengan bekerja keras untuk menghimpun harta. Dia menyangka bahwa pada harta yang berlimpah itu terdapat kebahagiaan. Ada yang mengejar kebahagiaan pada tahta, pada kekuasaan. Beragam cara dia lakukan untuk merebut kekuasaan. Sebab menurtnya kekuasaan identik dengan kebahagiaan dan kenikmatan dalam kehidupan. Dengan kekuasaan seseorang dapat berbuat banyak. Orang sakit menyangka, bahagia terletak pada kesehatan. Orang miskin menyangka, bahagia terletak pada harta kekayaan. Rakyat jelata menyangka kebahagiaan terletak pada kekuasaan. Dan sangkaan-sangkaan lain.(Ustadz Abdul Latief)”

“Sebenarnya setiap hari ada banyak sekali kejadian-kejadian kecil yang membuat kita bahagia, jika kita mau sepenuh hati menemukan kicauan burung dan keharuman bunga, makanan yang lezat, persahabatan yang tulus dan jujur serta pekerjaan yang bermakna. Sering kita berpikir kebahagiaan saat ini sangat penting, karena dia bisa menjadi bantalan penyangga, melindungi kita dari gempuran kesedihan hati, juga bisa secara langsung mempengaruhi kesehatan kita. Kebahagiaan itu bisa muncul dari hal kecil dalam kehidupan kita. Kita hanya mengingat kejadian besar dalam kehidupan, maka dari itu ketika kita mengingat kembali seluruh kehidupan kita, bisa salah menganggap bahwa kebahagiaan itu dibangun di atas peristiwa-peristiwa besar, dan mengabaikan peristiwa-peristiwa kecil yang setiap hari terjadi di dalam kehidupan kita.”

Cinta untuk Kehidupan

Dalam kehidupan ini kita diberi cinta untuk membahagiakan hidup, baik itu untuk kebahagiaan diri kita sendiri ataupun kebahagiaan orang lain, belajarlah untuk membagi kebahagiaan dengan cinta dan kasih sayang yang kita miliki. Jadi apa yang sudah kita lakukan dengan cinta dan kasih sayang yang kita miliki…?

Kunci Kebahagiaan: Keluarga dan Sahabat

Penelitian dalam psikologi dan ekonomi menunjukkan bahwa kebahagiaan itu terletak pada apa yang kita miliki, seperti waktu, teman dan keluarga. AS rabi Hyman Schachtel berkata: “Kebahagiaan tidak memiliki apa yang kita inginkan, tetapi menginginkan apa yang kita miliki.”

Keluarga dan sahabat adalah orang-orang yang selalu ada untuk kita, ketika kita dalam kedaan terpuruk mereka selalu melakukan yang terbaik untuk kita, mereka selalu mendampingi kita melalui masa sulit yang kita hadapi. Ternyata keluargalah yang paling mengerti dan paling memahami diri kita seutuhnya.

Masih ingatkah anda dengan sinetron bertemakan keluarga, “Keluarga Cemara”, sinetron yang bermakna dan memberikan pesan yang dalam, bahwa dalam kekurangan merekapun, mereka tetap memiliki kelebihan, yaitu sebuah keluarga? Harta yang paling berharga adalah keluarga.

Menurut extremusmilitis: Yah, merekalah yang pertama sekali selalu siap ketika kita sedang membutuhkan dukungan, merekalah yang akan selalu siap sedia menghibur ketika kita sedang sedih, tertawa bersama ketika kita sedang bahagia. Walaupun sering juga terjadi perselisihan, perbedaan pendapat, saling memarahi. Dan tiap kali itu terjadi, kita tahu, dan kita menyadari ada kesedihan jauh dalam hati kita.

Tapi ada satu yang membuat aku bangga dan membuat aku selalu mencintai dan menyayangi keluargaku, yaitu prinsip dasar yang didoktrin oleh Papa dan Mama kepada kami, yang adalah sebuah pepatah kuno di daerah kami (aku tidak tahu apa mungkin di daerah lain ada pepatah yang sama) yang kalau disebutkan dalam bahasa daerah kami, maka bunyi-nya seperti ini: “He La Ewa-ewa Nidanö, Ba I Fuli Fahalö-halö Zui” yang artinya dalam Bahasa Indonesia kurang lebih seperti ini: “Sekuat apa pun kita berusaha membelah atau memisahkan aliran air, maka akan selalu bersatu kembali dan tidak akan pernah terpisahkan”.

Aku mencintai sahabatku dengan segenap jiwaku. Sahabat yang baik adalah yang seiring denganku dan menjaga nama baikku ketika aku hidup. selepas mati. Kuulurkan tangan kepada sahabatku untuk berkenalan karena aku akan merasa senang. Semaki banyak sahabat, aku semakin percaya diri. Aku selalu berharap mendapat sahabat sejati yang tidak luntur dalam suka/ duka. Jika aku dapat, aku ingin setia padanya… (Imam Shafie).

Friendship isn’t how you forget, but how you forgive. Not how you listen, but how you understand. Not how you see, but how you feel. Not how you let go, but how you hold on.

Persahabatan bukan melupakan, tapi memaafkan. Bukan mendengarkan, tapi mengerti. Bukan melihat, tapi merasakan. Bukan melepaskan, tapi mempertahankan.

Alasan bahwa keluarga dan teman-teman akan menambah kebahagiaan dalam hidup kita adalah karena tanpa mereka kita terisolasi di pulau sepi dari diri kita sendiri tetapi dengan mereka kita memiliki makna dan kegembiraan, bertanggung jawab untuk orang lain dan secara bersamaan memungkinkan orang lain untuk bertanggung jawab bagi kita.

“Pekerjaan, diibaratkan sebagai sebuah bola karet. Jika bola tersebut jatuh, maka bola tersebut akan memantul kembali. Akan tetapi Keluarga, sahabat dan bagian yang lainnya diibaratkan terbuat dari bola kaca. Jika kita menjatuhkan bola kaca tersebut maka akan terjadi sesuatu pada bola kaca tersebut, seperti lecet, pecah, hancur bahkan tidak dapat digunakan sama sekali.”

“Learn to enjoy every minute of your life. Be happy now. Don’t wait for something outside of yourself to make you happy in the future. Think how really precious is the time you have to spend, whether it’s at work or with your family. Every minute should be enjoyed and savored.”

Belajarlah untuk menikmati setiap menit dalam hidupmu. Berbahagialah. Tidak perlu menunggu sesuatu di luar sana untuk membahagiakanmu di masa depan. Pikirkan betapa berharga waktu yang harus kau curahkan, baik untuk pekerjaanmu atau keluargamu. Setiap menit harus dinikmati.

“Sesuatu yang paling biasa bisa menjadi suatu yang luar biasa apabila kita melihat dari sudut tertentu. Berhentilah untuk melihat sesuatu itu hanya dari satu sudut saja, ambil sisi positif dari setiap cobaan yang datang dalam hidup kita. Dan fakta bahwa kita hidup adalah keajaiban terbesar dari semua.”

Semoga ini akan menjadi sebuah inspirasi dan bermanfaat bagi semua yang membaca…

http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7650541