Seringkali kita dihadapkan pada pilihan yang mau tidak mau harus kita hadapi padahal dalam hati kita tidak siap pada pilihan tersebut. Contoh sederhana, saat masih sekolah bagi yang malas kita harus mengikuti ujian padahal belum menyiapkan diri dengan belajar sungguh-sungguh, dan hasilnya bisa kita tebak pasti jeblok. Kalau bagus itu hanya faktor lucky dan itu persentasenya sangat kecil.

Intinya adalah bagaimana kita menyiapkan diri menghadapi pilihan yang kita tentukan dengan baik dan sukses. Kalimat 100 Kali Perang 100 Kali menang sudah beribu-ribu tahun yang lalu dinyatakan dalam teori perang Sun Tzu. Rasanya ini penting kita jadikan motivasi untuk memperbaiki diri melangkah ke depan.

Sekilas Tentang Sun Tzu dari Wikipedia Indonesia:

Sun Zi (Hanzi:孫子, hanyu pinyin: (Sūn Zǐ) yang arti nya Filsuf Sun atau dalam arti sebenarnya adalah Cucu. Huruf Cina Zi(子), sebenarnya digunakan untuk mengacu pada seorang filsuf atau anak. (Sūn Zǐ) bukanlah sebuah nama melainkan sebutan kehormatan untuk seorang pakar. Yang dimaksud dengan Sun Zǐ (孫子) adalah Sun Wu (孫武) –diperkirakan lahir pada tahun 535 SM)– adalah penulis Sun Zi Bingfa (孫子兵法) (Seni Perang Sunzi), sebuah buku filsafat militer Cina kuno yang sangat berpengaruh (sebagian besar isinya tidak berhubungan langsung dengan taktik). Dia juga salah seorang realis paling awal dalam bidang ilmu politik. Karyanya disempurnakan oleh keturunan (cucu) nya yang bernama Sūn Bin (孫彬).

Sunzi bukanlah nama asli, melainkan sebuah sebutan kehormatan seperti halnya Kongzi (Konfusius), atau Laozi, atau Mengzi (Mensius).

Kehidupan ini rasanya tidak jauh berbeda dengan peperangan, selain dalam perang teori perang Sun Tsu banyak diadopsi sebagai strategi marketing oleh banyak perusahaan. Jika ingin leading dalam perang atau pasar atau dalam bidang kehidupan lain maka ada 3 hal utama yang perlu dikuasai:

  1. Mengenali diri sendiri
    Tidak ada yang bisa memberitahukan kepada diri kita, siapa Anda sesungguhnya, kecuali diri kita sendiri. Orang lain hanya bisa membantu mencari tahu siapa diri kita. Kekuatan itu harus dipertahankan dan kekurangan itu harus dikurangkan kalau bisa kekurangan itu malah memacu diri kita untuk menjadi lebih baik.
  2. Mengenali Kekuatan lawan
  3. Mengenali lingkungan

Dengan memiliki pemahaman yang utuh mengenai ketiga hal tersebut dapat mengambil keputusan menerapkan strategi yang tepat. Dalam dunia bisnis teori perang ini seringkali diidentikkan dengan Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Jika itu dikuasai maka 100 Kali Perang 100 Kali Menang dan dalam berperang tidak ada kata lain selain MENANG.