Kita mungkin sering jengkel ketika sudah capek-capek mengakses sebuah situs, yang muncul justru pesan error “page not found” dan sejenisnya. Kita bingung, siapakah yang salah? Situsnya, akses internetnya, komputer kamu, atau siapa?

Tulisan ini mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti ini. Namun sebelumnya, ada beberapa hal/istilah yang perlu dijelaskan, agar pembahasannya semakin mudah dimengerti.

Setiap situs/ website umumnya terdiri dari kumpulan file yang tergabung di halaman tertentu. File-file ini bisa berupa file HTML, gambar (seperti JPG dan GIF), file audio video (seperti MP3), dan sebagainya. File-file ini –untuk selanjutnya disebut sebagai data– tersimpan di sebuah lokasi yang bernama server atau webserver.

Nah, ketika kamu sedang mengakses sebuah situs, kamu sebenarnya sedang “masuk” ke webserver tertentu untuk melihat data yang tersimpan di sana. Jika berhasil, data ini (baca: halaman web yang sedang kamu akses) akan tampil di layar komputer kamu. Dalam bahasa jaringan (network), komputer kamu disebut sebagai client. Jadi, ketika kamu mengakses sebuah situs, proses inilah yang sebenarnya terjadi:

  1. Client (komputer kamu) meminta (me-request) data dari server tertentu.
  2. Pihak server menerima request ini, lalu mengirimkan data tersebut pada client.

Nah, proses ini bisa berjalan dengan lancar, namun bisa juga mengalami hambatan. Jika terjadi kegagalan, maka muncullah pesan error seperti yang biasa terlihat di layar komputer kamu. Umumnya pesan-pesan error ini berasal dari software tertentu – seperti apache – yang digunakan oleh webserver (Namun jika kamu menggunakan proxy di komputermu, pesan error ini bisa juga berasal dari proxy server tersebut). Ini adalah cara yang digunakan webserver – atau proxy server – untuk memberitahu client bahwa request mereka tidak bisa diproses karena masalah-masalah tertentu.

Masalah-masalah yang menjadi penyebab kegagalan ini bisa macam-macam. Masalah yang berbeda akan menampilkan pesan error yang berbeda pula di layar komputermu.

Berikut ini, kamu dapat menyimak sejumlah pesan error yang paling sering ditemui, beserta penyebab dan cara mengatasinya.

400 – Bad Request

Pesan error seperti ini biasanya muncul ketika server dari situs yang kamu akses tidak memahami perintah yang diberikan oleh client. Hal ini umumnya disebabkan adanya kesalahan atau cacat script/programming pada server. Karena itu, yang bisa mengatasinya hanyalah si webmaster dari situs tersebut.

401 – Unauthorized

Ada halaman web tertentu yang hanya boleh diakses oleh orang-orang tertentu. Untuk mengaksesnya, diperlukan username dan password khusus. Nah, pesan error 401 – Unauthorized ini muncul karena kamu tidak memiliki hak untuk mengakses halaman tersebut. Karena itu, tak ada cara untuk mengatasi masalah ini, kecuali jika kamu berhasil mendapatkan username dan passwordnya.

403 – Forbidden

Pesan error ini biasanya muncul jika halaman web tersebut memang tidak bisa diakses oleh siapapun (karena memang diatur demikian dari servernya). Atau masalahnya bisa seperti ini: si pemilik situs A belum membayar sewa hosting, sehingga perusahaan pemilik server memblokir situs A tersebut. Akibatnya, siapa saja mengakses situs A akan mendapatkan pesan error 403 – Forbidden. Cara mengatasinya: nasehatilah pemilik situs untuk segera membayar biaya hosting.

404 – Not Found

Ada beberapa kemungkinan penyebab dari masalah ini, yaitu:

  1. Halaman atau file yang kamu akses memang tidak ada. Mungkin sebelumnya ada, tapi kini sudah dihapus oleh si pemilik server.
  2. Akses internet Anda sedang down (disconnect). Untuk mengatasinya, coba periksa akses internet kamu . Jika semuanya OK, coba ulangi lagi mengakses situs tersebut. Jika masih gagal, cobalah di lain kesempatan (misalnya keesokan harinya). Soalnya, seringkali terjadi kegagalan mengakses halaman web ini hanya bersifat sementara. Jika kamu sudah mencoba berkali-kali namun tetap gagal, kemungkinan besar halaman web tersebut memang benar-benar tidak ada.
  3. Kamu salah dalam mengetikkan alamat URL. Misalnya, seharusnya www.antarnisti.com anda tuliskan www. antarnisti.com (ada spasi di antara www. dan antarnisti) atau www,antarnisti.com (kamu mengetikkan tanda koma setelah www, padahal seharusnya tanda titik), www.antarnisticom (tidak ada tanda titik di antara antarnisti dan com), dan sebagainya. Cara mengatasinya: cermatlah dalam mengetikkan alamat situs yang hendak kamu akses.

408 Request Timeout

Kadang-kadang proses mengakses situs tertentu sangat lambat. Nah, biasanya setiap server memiliki rentang waktu tertentu sebagai batas toleransi bagi client untuk menyelesaikan proses mengakses server. “Request time out” terjadi jika kelambatan dalam mengakses situs tersebut sudah melebihi batas toleransi-waktu ini. Biasanya, kelambatan akses ini disebabkan oleh adanya masalah pada akses internet kamu atau server situs yang kamu kunjungi. Cara mengatasinya: cobalah mengakses situs tersebut di lain kesempatan sambil jangan lupa memeriksa akses internet kamu. Kalau error ini tetap terjadi, maka kemungkinan masalahnya terdapat pada server situs yang ingin kamu akses. Tidak ada jalan lain kecuali menunggu admin server situs tersebut untuk memperbaikinya.

500 – Internal Server Error

Pesan error ini biasanya terjadi ketika server dari situs yang kamu akses memang sedang mengalami masalah. Jadi cobalah Anda tunggu beberapa saat. Siapa tahu masalah tersebut sudah dibereskan oleh si webmaster situs dan kamu dapat mengakses situs tersebut secara normal seperti biasa.

Nah, semoga mulai sekarang kamu tidak bingung lagi jika gagal dalam mengakses sebuah situs. Semoga bermanfaat.